Friday, June 24, 2011

46] Trauma Anak Pasca Bencana PDF Print E-mail
Wednesday, 19 January 2011 14:32
Diasuh oleh:
Dra (Psi) Zulia Ilmawati
Assalamu'alakum Wr. Wb
Ibu Pengasuh Rubrik Konsultasi Keluarga yang saya hormati. Begitu banyak bencana yang melanda negeri ini beberapa hari terakhir. Bukan hanya orang dewasa yang menjadi korban, tetapi juga anak-anak. Apakah bencana-bencana tersebut dapat menimbulkan trauma yang mendalam pada anak-anak, sehingga menghambat perkembangan mereka? Gejala-gejala seperti apa yang muncul jika anak mengalami trauma, dan bagaimana mengatasinya. Syukron atas jawabannya.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.

Mila
Bandung 

Wa'alaikumsalam Wr.Wb

Mila yang baik,
Trauma merupakan suatu kejadian yang sangat membekas dan amat mendalam pada diri anak karena anak pernah menyaksikan, mengalami, dan merasakan langsung kejadian yang secara aktual mengerikan, menakutkan atau bahkan mengancam jiwanya. Seperti peristiwa kecelakaan, bencana alam, kebakaran, kematian seseorang, kekerasan fisik maupun seksual, pertengkaran hebat orangtua, perceraian, dan sebagainya. Bagi anak-anak, kejadian seperti ini biasanya akan membekas dalam ingatannya dan tak mudah untuk dilupakan. Bencana alam yang melanda sebagian tempat akhir-akhir ini, seperti banjir di Wasior, tsunami di Mentawai  atau meletusnya gunung Merapi merupakan kejadian yang datangnya tiba-tiba dan membuat perubahan secara mendadak dalam kehidupan anak-anak sehari-hari. Kehidupan yang biasanya tenang, tempat tinggal yang nyaman, tiba-tiba harus berpindah dan tinggal di bawah tenda atau tempat pengungsian. Tidak hanya itu, kehilangan sesuatu yang sangat bernilai, seperti orang-orang yang  dicintai, hubungan sosial dan komunitas secara tiba-tiba bisa jadi akan menimbulkan stres dan trauma. 

Mila yang baik,
Bentuk-bentuk dari trauma psikologis ini bervariasi, mulai dari yang ringan sampai yang berat. Yang ringan di antaranya adalah kecemasan dan yang paling berat adalah post-traumatic stress disorder (PTSD). Yang manifestasinya bisa berbentuk halusinasi dan depresi berat serta gangguan fisik antara lain pada pendengaran dan mata. Dalam  bencana apapun, anak-anak adalah kelompok usia yang rentan akan dampak trauma psikologis. Dalam jangka panjang, jika tidak ditangani dengan baik akan bisa berpengaruh pada perkembangan anak selanjutnya. Masalah ini akan semakin berat ketika anak-anak ini harus kehilangan orang tua atau sosok yang dekat dengan mereka selama ini. 

Mila yang baik,
Berdasarkan riset yang pernah dilakukan, ditemukan bahwa kebanyakan trauma psikologis akan muncul setelah 2-3 minggu setelah bencana. Mengatasi trauma pasca bencana pada anak dapat dilakukan dengan mengajak mereka bermain dengan permainan yang dapat mengekpresikan perasaannya. Atau kegiatan lain yang bersifat fun (menyenangkan) seperti menggambar dan aneka permainan yang disenangi anak-anak. Kegiatan seperti ini, diharapkan akan dapat  memberikan terapi pada anak, meledakkan emosinya yang dibalut dengan aneka permainan sehingga berkurang kecemasan dan traumanya. Aneka permainan ini kelihatannya memang sederhana, namun akan memberikan manfaat yang luar biasa karena anak akan kembali bergembira, ceria  sehingga diharapkan akan mampu melupakan pengalaman traumatiknya. Selain itu, orang tua juga harus tetap  terus memberikan dukungan. Seperti misalnya dengan membuat anak selalu merasa nyaman dan tenang, bantulah mereka untuk bisa bersikap sabar atas situasi yang sedang mereka alami. Jangan panik, karena akan membuat anak semakin panik dan merasa takut. Besarkan hati anak supaya kuat menghadapi cobaan. Yakinkan mereka bahwa mereka tidak sendiri dan cobaan itu akan dihadapi bersama-sama.

Mila yang baik,
Selain berbagai permainan dan dukungan dari orang tua, berikan pula latihan, atau bimbingan praktis dan sederhana kepada anak-anak ketika menghadapi bencana. Dan yang tak kalah penting tentunya mempersiapkan mereka secara psikologis dengan memberikan pemahaman yang berkaitan dengan musibah dan ujian yang datangnya bisa kapan saja. Sampaikan juga pemahaman pada anak tentang bagaimanan seharusnya seorang muslim menyikapi sebuah bencana. Kajian tentang dua ayat  dalam surat Al-Baqarah bisa diberikan. Ayat 155 dan 156 yang menjelaskan tentang bagaimana seharusnya seorang Muslim bersikap dan berucap ketika cobaan atau musibah itu datang. “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun”. Sesungguhnya semua ini berasal dari Allah dan sesungguhnya kepada-Nya akan kembali



2
Letusan Merapi Selasa 26 Oktober yang memuntahkan debu vulkanik dan awan panas masih menyisakan derita bagi pengungsi yang ditempatkan di 7 desa Kabupaten Sleman. Orang dewasa dan anak-anak hidup berbaur. Makan, tidur dan beraktifitas sebatas di tempat pengungsian yang kebersihannya tidak memadai lagi. Anak-anak mulai menderita batuk-pilek, demam dan diare. Ditambah status Merapi yang masih labil, anak-anak ini tidak tahu kapan bisa kembali ke tempat tinggalnya.
“Saya ingin ketemu teman-teman dan bermain dengan mereka,” kata Lia, 6 tahun, salah satu anak yang tinggal di pusat pengungsian di desa Galagaharjo, Sleman. Dia nampak lemah dengan wajah tertunduk lesu. Menurut Sukiyem sang ibu yang mendampingi Lia, sejak pagi hari anaknya menderita sakit. “Putri saya demam. Malah anak-anak lain di tempat ini sudah lebih dahulu batuk-pilek, demam dan diare,” tambah Sukiyem menjelaskan kondisi anak-anak di tempat pengungsian, yang di malam hari tidur dengan alas tidur tipis dan selimut seadanya.
Cuaca mendung dan hujan di tempat pengungsian yang jauh dari bersih membuat anak-anak dan orangtuanya mudah terkena penyakit. Melihat kondisi menyedihkan itu, World Vision Indonesia, lembaga kemanusiaan yang peduli anak, setelah selesai membagikan 15.000 masker, hari ini mulai mendistribusikan 1.000 paket keluarga, terdiri dari 2 tikar plastik, 2 sarung, 2 selimut dewasa, 2 sikat dan pasta gigi, 2 sabun, 2 pak tisu dan 2 pembalut wanita; dan 1.000 paket anak, terdiri dari 2 selimut anak, 2 sikat dan pasta gigi, 2 sabun mandi serta 2 minyak telon.
“Kami berharap, paket bantuan ini dapat menolong anak-anak dan orangtua agar bisa hidup lebih nyaman dan bersih di tempat pengungsian,” jelas Fadli Usman, Team Leader Merapi Emergency Respons saat memulai proses pendistribusian. Menurut Fadli, dalam kondisi darurat seperti ini, anak-anak harus diberikan perhatian lebih.
“Hak-hak hidup mereka harus dipenuhi. Oleh sebab itu, dalam penanganan paska bencana dengan kondisi tempat pengungsian sangat terbatas, World Vision sangat memprioritaskan bantuan kepada anak-anak, agar mereka bisa bertahan hidup,” tambah Fadli. Untuk memberi kenyamanan saat tidur malam, selain paket keluarga dan paket anak, World Vision Indonesia juga telah menyiapkan 1.000 matras untuk dibagikan.
*) Dipersembahkan oleh World Vision Indonesia


3.Ada seorang anak yang dioperasi pengangkatan tumor ketika teknik pembiusan belum ditemukan. Terbayang bagaimana sakitnya? Anak itu tidak mengalami kesakitan karena didongengi sebuah kisah yang memikat. Anak itu bernama Jacob Grimm, pengarang cerita Putri Salju.
Anak adalah pihak yang terkena dampak berganda dari sebuah bencana sebagaimana bencana Merapi.
  1. Anak beresiko mengalami stress ketika mengalami pengalaman bencana
  2. Anak cenderung tertekan karena perubahan rutinitas kehidupan
  3. Anak terkena dampak fluktuasi emosi orang tua akibat bencana
  4. Anak tinggal lebih lama di kamp pengungsian dibandingkan orang dewasa
Anak mengalami tekanan pada saat, selama dan setelah pengungsian.
Pada awal bencana, tanggap darurat adalah aksi utama yang perlu menjadi perhatian. Tetapi setelah itu, perlu ada upaya penanganan dan pemulihan pada anak agar menjadi resilience dan bahkan lebih berdaya pasca bencana nantinya. Salah satu solusinya melalui
Terapi cerita pada anak oleh relawan pendamping korban bencana
Sasaran Program:
  • Ada proses terapi cerita yang dilakukan pada anak-anak korban bencana
  • Anak-anak korban bencana merapi dapat melepaskan pengalaman dan emosi negatif setelah mengikuti terapi cerita
  • Anak-anak korban bencana lebih optimis dan kreatif menjalani kehidupan pasca bencana
Kekuatan Cerita:
  1. Interaktif : Mendidik anak aktif
  2. Atraktif : Memudahkan anak fokus
  3. Katarsis : Mencurahkan emosi negatif dengan cara positif
  4. Optimisme : Membangun semangat
  5. Imajinatif : Memicu anak berimajinasi
  6. Kreatif : Melahirkan solusi kreatif
Keunggulan Terapi Cerita
  1. Mudah dipelajari dan dilakukan
  2. Peralatan terapi cerita minimal
  3. Dapat dilakukan dalam waktu singkat
  4. Mudah disebarkan kepada orang tua atau pejuang muda lainnya
  5. Variasinya bisa dikembangkan
Bentuk Program Indonesia Bercerita:
  • Pelatihan Terapi Cerita pada Relawan
  • Pembekalan Relawan dengan Peralatan Terapi Cerita
  • Monitoring dan Mentoring Relawan Pencerita
Deskripsi
  • Setiap pelatihan akan diikuti oleh 25 – 30 orang relawan.
  • Peralatan terapi cerita berupa CD berisi cerita dari Indonesia Bercerita dan Lembar Bercerita
  • Monitoring dan mentoring dilakukan bila ada dukungan yang memadai

Kebutuhan Program
  1. Panitia Pelaksana
  2. Trainer
  3. Mentor
  4. Peralatan Terapi Cerita
  5. Tempat dan Konsumsi
  6. Transportasi dan Akomodasi
Penggalangan Dana
  1. Sponsor
  2. Donatur personal
  3. Pembiayaan dari lembaga yang membutuhkan pengayaan kemampuan para relawannya
Siapa yang bisa membuat keadaan anak Korban Bencana Merapi jadi lebih baik?
Kita semua. Setiap dari kita, BISA!
Mudah dan Praktis
Cukup transfer Rp. 100.000 ribu ke Rekening Indonesia Bercerita
an Budi Setiawan Muhamad
BCA : 152 041 94 93
Bank Mandiri: 141 00 07 48 99 66
Anda akan mendapatkan sebuah Pin Eksklusif Indonesia Bercerita untuk Merapi.
Laporan kegiatan dan keuangan akan kami tampilkan sementara di blog ini. Sampai menanti selesainya pengembangan web Indonesia Bercerita.
Informasi: bukikpsi@gmail.com
Apa itu Indonesia Bercerita?
Indonesia Bercerita
Indonesia Bercerita memanggil
Free Ebook IndonesiaBercerita

Catatan:
Program ini telah selesai dilaksanakan. Catatan perjalanan program ini bisa di baca di Indonesia Bercerita dari Merapi


4,

(Bhs Indonesia) Penghidupan Tiga Kasta Berbeda di Masa Bencana

Posted on May 16, 2011 by Budi Setiadi
Kabut tipis masih menyelimuti desa, di pagi yang terasa dingin menusuk tulang. Sesekali masih terdengar suara ayam berkokok dan burung bernyanyi riang. Anak-anak berjalan kaki ke sekolah dengan senang, meski melewati jalan desa yang banyak berlubang. Ibu-ibu memasak di rumah sambil berdendang, sementara bapak-bapak menikmati segelas teh panas sebelum pergi ke sawah atau ladang.
Begitulah sepenggal kisah kehidupan pagi hari di sebuah desa di lereng sebelah barat Gunung Merapi. Desa keningar merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. Desa ini bisa di jangkau dengan melewati jalan menanjak yang rusak sejauh 7 kilo meter dari Pasar Talun, atau 12 Kilo Meter sebelah timur Kota Mungkid.
Menurut penuturan Mbah Ali, salah seorang sesepuh Desa Keningar, pada periode sebelum tahun 1960-an, desa ini terdiri dari 5 Dusun, yaitu Dusun Keningar, Banaran, Bantheng, Terus dan Sisir. Namun, akibat letusan Gunung Merapi sekitar tahun 1963, Dusun Sisir dan Terus serta sebagian Dusun Keningar kemudian dikosongkan. Masyarakat dari ketiga dusun tersebut akhirnya pindah ke Desa Sumber, desa yang terletak di bawah Desa Keningar.
Keningar memang cukup dekat dengan Gunung Merapi. Jarak Desa dari Puncak gunung bila di tarik garis lurus hanya 5,2 Kilo Meter. Maka tidak heran jika setiap Gunung Merapi meletus menimbulkan dampak yang cukup besar terhadap kehidupan masyarakat desa. Perubahan mendadak tersebut menjadi faktor kerentanan yang bersifat ancaman atau bahkan bencana bagi masyarakat.
Aktivitas Gunung Merapi memang tidak selamanya berdampak negatif, namun tetap harus diwaspadai. Ancaman tersebut akan menjadi bencana jika masyarakat tidak mampu menghadapinya. Bencana tidak harus berarti hilangnya nyawa seorang manusia, namun juga hilangnya asset seperti rumah, hewan, tanaman, hasil panen, kesempatan mengembangkan hidup, dll.
***
Letusan Gunung Merapi pada Oktober – Nopember 2010 bisa menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat Desa Keningar tentang arti ancaman dan bencana. Dua rumah roboh dan belasan lainya rusak. Satu ekor sapi mati pada saat letusan, selang beberapa minggu kemudian tiga ekor lagi meninggal akibat penyakit yang disebabkan kurang terurus pada saat di tinggal mengungsi. Kandang sapi komunal juga roboh dan rusak berat. Belum lagi kerugian akibat rusaknya 17 Ha lahan pertanian. Puluhan ton Tomat dan Cabe gagal di panen masyarakat.
Dampak letusan tidak berhenti sampai di situ. Masyarakat yang pulang dari pengungsian harus berjuang dari awal untuk mempertahankan kehidupanya. Sarana air bersih rusak, sehingga tidak ada suplly air bersih ke desa. Irigasi juga tidak mengalir, sehingga lahan pertanian tidak dapat segera di olah kembali. Semua itu merupakan potret kerentanan yang pada akhirnya menjadi bencana karena masyarakat kurang mampu untuk menghadapinya.
Pertanyaan besar yang harus segera di jawab oleh semua pihak adalah, apakah kita harus membiarkan masyarakat berulang kali memulai siklus kehidupanya dari awal? Beberapa alternatif sebenarnya sudah dilakukan. Pulang dari pengungsian masyarakat secara kerja bakti membersihkan lingkunganya dan memperbaiki pipa air bersih yang rusak. Bantuan dari berbagai pihak juga terus mengalir, mulai dari sembako, peralatan mandi, pakaian pantas pakai maupun sarana prasarana air bersih. Beberapa program kemudian juga masuk ke Desa Keningar, mulai program pipanisasi, pertanian, padat karya sampai pemberian jatah hidup dan penyaluran uang tunai ke setiap kepala keluarga.
Akan tetapi, semua alternatif yang dilakukan seakan belum mampu memberikan jawaban terhadap pertanyaan besar dalam rangka menjamin kehidupan yang berkelanjutan bagi masyarakat Desa Keningar. Jika aktivitas Gunung Merapi terjadi kembali, tidak akda yang bisa menjamin pipanisasi air bersih akan terus mengalir. Tidak ada yang bisa memastikan lahan pertanian akan dapat bertahan dari kerusakan.
***
Masyarakat Desa Keningar sebenarnya mempunyai sumber daya yang melimpah. 570 orang penduduk yang tergabung dalam 180 Kepala Keluarga merupakan modal terpenting bagi penghidupan. Jumlah penduduk produktif desa sebanyak 308 orang dengan keterampilan dan keahlianya masing-masing adalah potensi yang bisa dikembangkan. Pengembangan pengetahuan, keterampilan dan akses bisa dilakukan agar mereka bisa bekerja secara optimal sesuai dengan fungsi dan peranya masing-masing.
Wilayah desa seluas 550 Ha menyimpan potensi alam yang bisa dimanfaatkan untuk menjamin keberlanjutan kehidupan masyarakat. Air, tanah, pepohonan, dan hutan sudah disediakan oleh alam. Kita tinggal berupaya untuk memanfaatkan dan melestarikanya agar tetap bisa di pergunakan oleh generasi mendatang.
Kekerabatan dan persaudaraan yang ada dalam masyarakat Desa Keningar juga merupakan kekuatan besar yang tidak ternilai harganya. Gotong royong dan sikap saling membantu masih terasa sangat kental di desa ini. Organisasi sosial seperti arisan dan kelompok pengajian juga tumbuh dengan subur sehingga semakin mempererat hubungan masyarakat desa.
Perputaran uang di Desa Keningar cukup besar. Pendapatan masyarakat dari sektor pertanian saja bisa mencapai 3 sampai 5 juta setiap musim panen. Belum lagi pendapatan dari penambangan batu dan pasir yang bisa mencapai 1,5 juta per bulan. Lembaga keuangan juga mulai di kembangkan, mulai dari arisan RT, simpan pinjam di kelompok sampai lembaga keuangan desa yang berbentuk Unit Simpan Pinjam (USP) Desa Keningar.
Pengembangan Infrastruktur desa juga terus dilakukan. Ada 3 akses jalan menuju Desa Keningar, yaitu jalan aspal dari arah Desa Sumber, jalan rabat dari arah Dusun Tutup dan jalan makadam dari arah Desa Ngargomulyo. Keberadaan jalan ini sudah cukup membantu mempermudah akses masyarakat keluar desa, meskipun saat ini dalam keadaan yang rusak. Sarana transportasi, komunikasi dan bangunan lainya juga sudah banyak tersedia di desa ini.
Memang banyak faktor pendukung yang dibutuhkan agar kehidupan masyarakat dapat berjalan secara optimal. Berbagai sumber daya yang ada sangat di perlukan agar mereka mampu memenuhi kebutuhan hidup yang beraneka ragam dan seakan tidak terbatas. Paling tidak masyarakat mampu mempertahankan hidup dan mencukupi kebutuhan dasarnya.
Memang, tidak semua kebutuhan harus bisa terpenuhi. Karena menurut Maslow kebutuhan manusia ada lima tingkatan. Tingkatan paling dasar adalah kebutuhan Faali atau Fisiologis, yang meliputi kebutuhan Pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, dan kebutuhan biologis. Kebutuhan-kebutuhan tersebut harus bisa di penuhi agar seorang manusia bisa hidup secara normal.
Tingkat kebutuhan kedua, adalah kebutuhan akan rasa aman. Setelah kebutuhan fisik, rasa aman merupakan hal yang penting dalam kehidupan. Manusia tidak akan bisa hidup wajar jika merasa terancam, meskipun kebutuhan fisiknya sudah terpenuhi.
Kebutuhan untuk bisa diterima oleh lingkungan dan masyarakat sekitarnya merupakan kebutuhan tingkat ketiga. Hal ini karena kita hidup dalam lingkungan masyarakat. Maka dari itu, untuk bisa bersosialisasi dengan baik dalam masyarakat, kita harus bisa diterima dengan baik pula.
Setelah ketiga tingkatan kebutuhan tersebut bisa dipenuhi seseorang, kebutuhanya juga akan terus berkembang menjadi kebutuhan untuk dihormati dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Ukuran masing-masing tingkatan kebutuhan tersebut memang masih relatif, namun dalam masyarakat pencapaian tingkatan sebenarnya bisa terlihat.
Di desa keningar contohnya, ada satu keluarga yang terdiri dari seorang nenek usia 80-an, seorang janda dan tiga orang anaknya. Setiap hari mereka harus berjuang keras untuk sekedar bisa memenuhi kebutuhan yang paling dasar, yaitu kebutuhan untuk bisa makan.
Keluarga tersebut sebenarnya bukanlah orang-orang pemalas, mereka semua pekerja keras. Sang nenek mengasuh cucu balitanya di rumah karena Bi Tiyem harus bekerja membawa “Enthon” (batu kali berbentuk balok) dari sungai ke pinggir jalan. Anak tertua yang berumur 20-an tahun menjadi buruh tani di lahan milik orang lain, sedangkan adiknya yang masih berumur belasan tahun biasanya membantu pekerjaan yang ada di lingkunganya, seperti mengaduk semen atau membersihkan pekarangan tetangga. Namun, pendapatan yang mereka peroleh memang hanya cukup untuk makan.
Keluarga ini masih berkutat untuk dapat memenuhi kebutuhan tingkat pertamanya. Sang ibu tidak merasa takut meskipun sewaktu-waktu banjir bisa datang ketika dia sedang berada di tengah sungai. Kedua anaknya juga tidak merasa malu ketika harus meminta pekerjaan kepada tetangganya untuk sekedar dapat menumpang makan.
Terkait dengan kerentanan, keluarga ini termasuk kelompok yang akan sulit bertahan ketika terjadi bencana. Pada saat mengungsi misalnya, Bu Tiyem mengaku tidak membawa uang sepeserpun. Padahal pada hari pertama di pengungsian suplly makanan belum ada, sehingga anaknya yang balita beberapa kali menangis nmeminta makanan maupun jajan.
Berbeda halnya dengan keluarga Pak Prato, keluarga yang terdiri dari suami istri dan dua orang anak perempuan ini sudah tergolong cukup mapan. Rumahnya sudah permanen, dan lahan pertanianya cukup luas. Sehari-hari Prato aktif di kegiatan-kegiatan desa. Meskipun tidak masuk sebagai perangkat desa, dia selalu terlibat dalam kepanitiaan program pembangunan desa, bahkan tidak jarang sebagai ketua panitia.
Menurut tingkatan kebutuhan, secara fisiologis kebutuhan Prato sudah dapat terpenuhi. Demikian pula kebutuhan rasa aman, dan sudah dapat diterima oleh masyarakat sekitarnya. Prato kemudian berusaha memenuhi kebutuhan akan penghargaan atau penghormatan diri dalam masyarakat, khususnya Desa Keningar.
Dilihat dari sudut pandang akses, keluarga Prato jelas memiliki akses yang lebih luas baik terhadap asset maupun kebijakan. Dia bisa mengakses dan mengontrol penggunaan lahan pertanian miliknya yang cukup luas dalam rangka mencukupi kebutuhan hidup keluarganya. Dia juga mempunyai akses yang terbuka lebar terhadap kebijakan desa, sehingga bisa mendapatkan kesempatan yang lebih jika dibandingkan dengan orang lain, apalagi bila dibandingkan dengan keluarga Bu Tiyem.
Kondisi berbeda dialami keluarga Pak Kuwat. Keluarga ini selain memiliki asset yang banyak, juga termasuk keluarga terpandang di Desa Keningar. Orang tua Kuwat adalah seorang pensiunan pegawai, sedangkan mertuanya mantan Kepala Desa. Dengan kondisi tersebut, hampir semua tingkatan kebutuhan, dari kebutuhan Faali sampai penghormatan diri sudah dimilikinya.
Sehari-hari Kuwat hanya berusaha mencari dan mengembangkan hobinya. Kesukaanya memantau banjir di Sungai Senowo, baik melalui pesawat radio komunitas maupun turun langsung ke pinggir sungai. Selain itu, dia juga menyukai tanaman sehingga lahan di dekat pekaranganya yang luas di tanami bermacam-macam tanaman, mulai dari sayuran, buah-buahan, sampai berbagai tanaman obat. “Buat uji coba saja”, begitu ujarnya ringan. Dia juga jarang sekali terlibat aktif dalam kegiatan desa. “Adik saya sekarang sudah menjadi Kepala Desa, jadi saya tidak enak sama masyarakat kalau terlalu aktif. Tetapi saya pasti mendukung semua program dari belakang”, kata Pak Kuwat.
***
BuTiyem, Pak Prato dan Pak Kuwat dengan kondisi keluarganya masing-masing merupakan contoh konkret tingkatan kehidupan masyarakat di Desa Keningar. Ketiganya ada dalam realitas kehidupan, dengan peran dan fungsi yang berbeda. Memang, tidak semua keluarga bisa di golong-golongkan seperti mereka, namun ketiganya harus ada agar roda kehidupan bisa berjalan dengan normal.
Namun, ada beberapa hal yang patut menjadi perhatian. Ada beberapa perlakuan berbeda yang seharusnya mereka dapatkan, terutama dalam kondisi perubahan ekstrim kehidupan, seperti pada saat terjadi letusan Gunung Merapi.
Pengalaman Pak Kuwat pada saat bencana kemarin, hampir setiap hari dia pulang ke desa untuk memantau kondisi gunung. Sementara keluarganya mengungsi di salah satu rumah kerabatnya yang kosong di daerah Muntilan. Keluarga Kuwat dalam kondisi aman, baik secara fisik maupun ketahanan pangan dan kebutuhan lainya karena keluarganya mempunyai tabungan yang cukup. Maka dari itu, dia dengan leluasa bisa pulang pergi ke desanya untuk menjaga asset-asset sekaligus mengekspresikan kegemaranya, melihat dan mengamati hal-hal ekstrim.
Sementara itu, Pak Prato dan keluarganya berada di barak pengungsian. Mereka aman di pengungsian, karena selain mendapat supply makan juga masih bisa membeli jajan dan kebutuhan lainya. Pak Prato sendiri aktif mencari bantuan kesana kemari agar kebutuhan pengungsi di barak yang dikelola secara mandiri tersebut dapat terpenuhi. Selain itu, Prato juga tetap berupaya agar dirinya di pandang berjasa oleh pengungsi lain.
Kondisi berbeda dirasakan Bu Tiyem dan keluarganya meskipun berada di barak yang sama. Dia sibuk mengurusi anak balitanya yang masih berumur 4 tahun. Anaknya sering merengek minta jajan, sedangkan dia tidak mempunyai cukup uang. Suatu saat dia pernah meminta sebungkus Mi Instant pada panitia barak, namun tidak diberi dengan alasan belum waktunya dibagikan. “Nanti pengungsi lain ikut-ikutan meminta”, begitu jawab panitia waktu itu.
Keadilan memang harus diterapkan, namun terkadang kita kurang memahami bahwa adil tidak selalu berarti sama rata. Ada orang-orang tertentu yang seharusnya mendapatkan perhatian yang lebih baik, karena kondisinya memang lebih berat jika dibandingkan dengan orang-orang pada umumnya.
Kondisi yang cukup memprihatinkan tetap dialami Bu Tiyem dan keluarganya sampai mereka pulang dari pengungsian. Sesampainya di rumah, dia tetap harus berfikir keras dan mencari berbagai alternatif yang memungkinkan agar dia dan keluarganya bisa tetap bertahan hidup. Namun, Tiyem tetap menghargai dan menghormati Pak Prato yang sibuk dengan berbagai kegiatan di desa. Dia juga sangat menghormati Pak Kuwat, yang setiap hari larut dalam pengamatan dan uji cobanya. Meskipun, mungkin orang lain jarang sekali memandang apalagi menghormati dan memikirkan dirinya.
***
Letusan Gunung Merapi tahun 2010 lalu memang membawa perubahan signifikan pada kehidupan masyarakat Desa Keningar. Sebelum terjadinya letusan, Keningar merupakan salah satu desa penghasil pasir yang cukup besar. Setiap hari ratusan Truk mengangkut pasir dari desa ini. Sebagian besar masyarakat juga terlibat dalam penambangan, dengan pendapatan yang cukup besar.
Setelah bencana terjadi, banjir telah membawa pasir jauh ke daerah bawah, bahkan sampai menimbun desa-desa di sekitar jalan lintas Jogja-Semarang. Akibatnya, saat ini sudah tidak ada lagi penambangan pasir di Keningar, yang ada tinggal penambangan batu di sungai yang dilakukan beberapa orang.
Hal ini juga berpengaruh terhadap aktifitas masyarakat Keningar. Orang-orang yang dulu aktif menambang pasir sekarang kembali terjun ke sawah dan ladang. Mereka kembali bertani untuk dapat mencukupi kebutuhan diri dan keluarganya.
Akan tetapi, dampak yang timbul akibat penambangan belum pulih seperti sedia kala. Lebih dari 20 Ha lahan di bagian atas Desa Keningar masih menganga bagaikan gurun pasir yang tandus dan gersang. Kondisi tersebut sebenarnya menjadi bukti akan kerakusan tingkah manusia yang berusaha mengeksploitasi alam untuk kepentingan dirinya sendiri tanpa berfikir melestarikan dan mewariskanya pada generasi mendatang.
Kehidupan akan terus berjalan, dan saat ini masyarakat Keningar semakin terhimpit kebutuhan karena manusia yang semakin bertambah sementara lahan yang bisa digarap semakin menyempit. Lahan produktif mereka sudah sangat berkurang akibat penambangan, sedangkan masyarakat ternyata tidak selamanya dapat memperoleh keuntungan dari penambangan.
Lambat laun penduduk desa semakin bertambah sedangkan lahan pertanian terbatas. Banjir dan letusan Gunung Merapi masih menjadi ancaman yang bisa datang sewaktu-waktu. Jika tidak diwaspadai, kerentanan dan ancaman tersebut suatu saat bisa berubah menjadi bencana. Lalu pertanyaan besar akan kembali terulang. Masyarakat harus kembali memulai siklus kehidupanya dari awal, terutama golongan masyarakat seperti Bu Tiyem dan keluarganya…

4, Pernahkah Anda antusias membuka buku pelajaran sekolah? Atau pernahkah Anda melihat sekumpulan anak-anak yang sangat antusias membuka buku-buku pelajaran sekolah? Saya pernah dan foto diatas ini adalah gambaran keseharian anak-anak di Dusun Kajor, yang sangat antusias membuka buku-buku pelajaran sekolah setiap harinya, sejak Rumah Baca Salam Beta resmi dibuka pada tanggal 8 Januari 2011. Sebelum saya menceritakan tentang anak-anak ini, saya ingin memperkenalkan sedikit tentang Dusun kajor tempat mereka tinggal.
Dusun Kajor RT 01 Desa Jrakah yang secara administratif termasuk wilayah Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali ini terletak 4 km dari Puncak Merapi. Ketinggiannya ini yang membuat suhu udara di sini cukup dingin (dan mampu membuat saya masuk angin kalau tidur tidak menggunakan sleeping bag, hehe –red). Daerah ini memiliki pemandangan yang indah, kita bisa secara jelas melihat Gunung Merapi maupun Gunung Merbabu dari sini. Dusun ini agak sulit diakses karena letaknya yang sangat jauh dari Jalan Raya Jogja-Magelang ataupun dari Kota Klaten. Tapi tidak rugi juga jauh-jauh datang kesini, karena sepanjang perjalanan view yang ditawarkan tidak kalah indahnya.
Warga Dusun Kajor termasuk korban bencana erupsi Merapi pada akhir tahun 2010. Letaknya yang diapit oleh 2 sungai, juga menyebabkan dusunnya terancam aliran lahar dingin Merapi. Satu jembatan untuk akses ekonomi, yang menghubungkan pemukiman warga dengan ladangnya yang membutuhkan waktu tempuh ± 2 jam, telah hancur diterjang lahar dingin. Satu jembatan lagi yang menjadi akses warga menuju jalan raya dan akses edukasi juga sudah nyaris putus diterjang lahar dingin. Pipa-pipa penyalur air bersih juga sudah banyak yang rusak akibat lahar dingin ini.
Penduduk di Dusun Kajor hanya 134 jiwa yang terdiri dari 30 KK. Warga di dusun ini ramah-ramah namun agak sedikit pemalu bila berhadapan dengan saya dan teman-teman. Anak-anaknya memiliki antusiasme tinggi terhadap pelajaran, namun sayangnya pendidikan tertinggi di dusun ini rata-rata hanya SMP. Dari data yang saya dapat, tidak semua anak di dusun ini bersekolah, rata-rata sehabis lulus SD pun banyak yang tidak melanjutkan ke SMP karena terkendala biaya. Dari seluruh warga hanya ada seorang siswi yang sedang mengenyam pendidikan di bangku SMA. Untuk melanjutkan SMP saja sudah susah, apalagi melanjutkan ke tingkat SMA yang jaraknya cukup jauh dari desa dan ketiadaan sarana kendaraan umum.

Dokumentasi Salam Beta
Saya pertama kali mengenal dusun ini dari teman-teman Komunitas Salam Beta yang mengadakan kegiatan trauma healing saat bencana erupsi Merapi. Komunitas Salam Beta yang merupakan kumpulan relawan Merapi dari Jogja dan Jakarta berinisiatif untuk mendirikan rumah baca di dusun tersebut. Sementara rumah baca ini ditempatkan di rumah Pak RT, dengan pengelola dari penduduk setempat, yaitu Bro Susanto (anak Pak RT) dan Anto. Saya dan teman-teman Salam Beta masih belum bisa intens menjalankan program-program di dusun ini, karena terkendala jarak dan biaya. Namun justru inilah yang membuat saya terharu. Selama kami belum bisa intens mengisi kegiatan, Bro dan Anto secara mandiri mengisi kegiatan belajar di rumah baca. Mereka berdua tidak mengajari anak-anak yang lebih kecil, namun mendampingi dan memfasilitasi mereka untuk belajar. Setiap siang menuju sore hari, Bro dan Anto mengordinir anak-anak agar berkumpul di rumah baca untuk belajar, mereka sangat antusias sekali membaca buku-buku pelajaran dan mengerjakan soal-soal, atau hanya sekedar membaca cerita dari buku Bahasa Indonesia.
Sesaat saya merasa tertampar, saya yang kebetulan lebih mudah mendapatkan fasilitas buku pelajaran dari SD-SMA saja tidak pernah membuka buku pelajaran (terkecuali kalau akan ada ulangan, hehe). Sedangkan disini anak-anak berebutan dengan antusias mengambil buku pelajaran untuk dibaca. Saya merasa malu sekali. Padahal buku-buku di rumah baca ini tidak hanya buku pelajaran, banyak buku pengetahuan umum, majalah anak, novel, bahkan komik sekalipun, tapi mereka tidak menyentuhnya sama sekali. Mungkin mereka belum mengenal asyiknya membaca komik dan novel. Jujur saya iri dengan antusiasme mereka terhadap buku pelajaran, padahal mereka berada pada kondisi yang serba terbatas dan belum tentu mereka dapat melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Saya pikir jika semua anak Indonesia seperti mereka, pasti Indonesia akan jadi negara yang sangat berkembang.

Rumah Baca Salam Beta
Saat terakhir saya datang ke rumah baca ini, sekitar seminggu yang lalu, anak-anak sedang berkumpul karena ada perlombaan. Jadi, Bro dan Anto berinisiatif untuk mengadakan lomba membaca puisi dan kaligrafi untuk anak-anak ini. Sesaat sebelum lomba saya melihat anak-anak sibuk berlatih dan membuka-buka buku Bahasa Indonesia. Padahal kalau Anda tahu, hadiah perlombaan ini hanyalah dua buah buku tulis, tidak lebih. Sungguh tersentuh hati saya melihat antusiasme belajar anak-anak Dusun Kajor. Sayangnya fasilitas dan sarana yang ada belum mendukung antusiasme mereka. Untuk menyalurkan semangat mereka, teman-teman Komunitas Salam Beta masih mencari tenaga pengajar yang bersedia mengisi kegiatan belajar anak-anak ini.

Perlomabaan Baca Puisi
Sayangnya lagi budaya di dusun ini tidak begitu mendukung aktifitas pendidikan anak-anak. Ketika anak-anak ini sudah lulus SD atau SMP mereka berkewajiban membantu orang tua mereka di ladang, yang berarti sekolah bukanlah hal penting bagi warga disana, ditambah lagi ketiadaan dana dan sarana yang tidak memadai. Perempuan usia siswi SMA sudah banyak yang menikah dan punya anak, kesehariannya pun sudah disibukkan dengan berladang. Pola pikir dan kebiasaan warga seperti ini lah yang menjadi tantangan besar bagi kami untuk memotivasi anak-anak disini untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. Bahkan pernah suatu hari ketika saya sedang merapikan pendataan buku di rumah baca, seorang anak bercerita dengan santainya, bahwa jika jembatan yang menghubungkan dusun mereka dengan sekolah putus, ya mereka juga ikut putus sekolah. Tidak tampak sedikitpun kesedihan dan kekecewaan di wajah anak tersebut. Saya mulai menyadari, bahwa ternyata pendidikan belum memegang peranan penting di dusun ini.
Namun sekali lagi, saya sangat salut dengan antusiasme anak-anak Kajor dengan segala keterbatasan mereka. Komunitas Salam Beta sekarang sedang mengumpulkan dana untuk membangun banguan permanen untuk rumah baca ini, semua demi terciptanya sarana yang memadai bagi anak-anak ini. Bila kemungkinan teman-teman yang membaca tulisan saya ini ingin turut membantu baik menjadi tenaga pengajar atau menyumbang dana bisa langsung menghubungi contact person dari Komunitas Salam Beta, atau menyumbang do’a pun saya sudah sangat bersyukur. Setidaknya saya, Anda, kami, kalian bisa berbagi sedikit ilmu yang kita punya, atau hanya sekedar berbagi cerita dan bermain bersama mereka. Kenalilah lagi setiap sisi negeri ini, masih banyak sisinya yang menarik untuk kita cermati dan pelajari. Bahwa masih ada anak-anak di lereng Merapi yang memiliki semangat belajar tinggi, namun tak tahu akan dibawa kemana masa depan pendidikannya. Mungkin juga mereka tak mengenal yang namanya cita-cita. Mungkin dokter, pengacara, pengusaha hanyalah profesi yang ada di buku cerita, bukan ada di kehidupan nyata mereka. Mari sedikit saja kita luangkan waktu untuk berbagi dan merasakan semangat anak-anak dari lereng Merapi. Sesuai dengan moto Salam Beta, “Dengan Membaca, Perbanyak Saudara”. :)

Anak-anak Kajor dan Komunitas Salam Beta
Depok, 9 April 2011

Friday, June 17, 2011

HASIL INSTRUMEN SOSIOMETRI DAN SOSIOGRAM


 INSTRUMENTASI DALAM KONSELING NON-TES

Menurut Nurkancana, dkk (1983) dalam Nelyahardi (2008:3) sosiometri merupakan salah satu alat pengumpulan dat yang pertama kali dikembangkan oleh Moreno dan Jennins. Sedangkan menurut Drever (1989) sosiometri merupakan studi tentang hubungan timbal balik yang dinamis dari pada individu dalam sebuah kelompok sosial.
Perlunya teknik ini dalam kegiatan program BK didasarkan pada suatu anggapan bahwa kelompok mempunyai struktur hubungan interpersonal yang komplek, dan hubungan ini dapat digambarkan lewat Sosiogram akan dapat mengetahui secara umum ukuran berteman atau ukuran hubungan sosial seseorang dalam kelompoknya.
Bentuk-bentuk hubungan sosial itu dapat digambarkan atau dinyatakan melalui 3 hal yaitu sebagai berikut:
1.      FREKWENSI, mengambarkan sering atau tidaknya seseorang bergaul dengan orang lain.
2.      INTENSITAS, mengambarkan dangkal atau dalamnya hubungan sosial seseorang bergaul dengan orang lain.
3.      POPULARITAS, mengambarkan banyak sedikitnya teman bergaul seseorang.
Menurut Drever (1983) dalam Nelyahardi (2008:4), Sosiogram adalah penyajian garfik dari hubungan antar perorangan dalam suatu kelompok sosial. Sosigram disusun berdasarkan data tentang hubungan seseornag yang telah disusun dalam bentuk TABEL MATRIK SOSIOMETRI. Dari hasil sosiometri ini akan muncullah macam-macam bentuk KONFIGURASI HUBUNGAN SOSIAL  sekelompok individu, antara lain:.....

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN (Hasil sosiometri dan sosigram, serta nama kelompok dan leger nilai)
                       
Untuk mendapatkan file lengkapnya (±12 lembar/halaman + Daftar nama dan Leger nilainya), PEMINAT dapat melakukan pemesanan dengan donasi (tertera dalam formulir pemesanan) sesuai kantong anak kuliahan (sekedar ucapan terima kasih). Coba aja dulu download petunjuk pemesanannya dibawah ini ya!!!!! Setelah itu, jika tertarik baru lakukan pemesanan


Berikut ini disediakan beberapa makalah/tugas mata kuliah-mata kuliah tertentu:

LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN (PLBK) DI SEKOLAH


LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN (PLBK) DI SEKOLAH

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, dengan segala petunjuk dan hidayah-Nya Alhamdulillah penulis dalam menyelesaikan penulisan laporan Praktek Lapangan Bimbingan dan Konseling (PL-BK) di Sekolah hasil kegiatan praktek di SMP YYY sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan.
PL-BK dalam sekolah yang dilaksanakan lebih kurang 4 bulan, merupakan wadah yang sangat baik bagi mahasiswa untuk mempraktekkan ilmu yang telah diperoleh, melatih keterampilan dan keahlian dalam melaksanakan Layanan Bimbingan dan Konseling sebagai Calon Konselor.
Atas terselenggaranya PL-BK Luar Sekolah yang penulis lakukan dan telah dapat pula menyusun pula laporan ini, penulis mengucapkan kepada:
1.      ....... selaku Ketua Program Bimbingan dan Konseling Universitas XXX.
2.      ….. sebagai Koordinator PL-BK Universitas XXX.
3.      Dsb …
Penulis menyadari sepenuhnya dalam penulisan laporan PL-BK ini masih jauh dari harapan dan kesempurnaannya, untuk itu penulis mohon kepada semua pihak untuk memberikan sumbangan saran, demi kesempurnaan dan perbaikan dalam penulisan laporan PL-BK ini. Semoga ALLAH SWT selalu memberikan keberkahan dan kemudahan kepada kita dalam melaksanakan kegiatan maupun aktivitas, Amin.



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Pembangunan dibidang pendidikan dalam undang-undang Republik Indonesia Nomor  20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk waktu serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa serta bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, serta berilmu, cukup kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut berbagai aktivitas yang bersifat edukatif dan moralitas maupun fungsional dilakukan dalam Suasana yang menyenangkan sehingga dapat memotivasi siswa untuk belajar dan mengembangkan segenap dimensi kemanusiaannya. Salah satu bentuk aktivitas yang dapat dilakukan adalah melalui bimbingan dan konseling oleh Guru Pembimbing. Guru Pembimbing sebagai tenaga pelaksana kegiatan BK di sekolah berkewajiban melaksanakan berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung BK terhadap siswa yang menjadi tanggung jawab asuhannya.
Untuk mencapai maksud diatas Mahasiswa S-1 Universitas XXX Program Studi Bimbingan dan Konseling diwajibkan mengikuti Praktek lapangan yang dilakukan ditingkat SD, SMP, dan SMA. Dalam hal ini penulis mengambil tempat Praktek Lapangan Bimbingan dan Konseling yaitu di SMP YYY sesuai dengan SK Dekan FKIP Universitas XXX Nomor 12345/2010.
Kegiatan Praktek Lapangan Bimibngan dan Konseling di sekolah merupakan salah satu mata kuliah praktek wajib dari Program Ekstensi BK FKIP Universitas XXX, yang harus diselesaikan oleh mahasiswa dalam mengapilkasikan berbagai teori, teknik dan instrumentasi yang didapatkan, sehingga dapat digunakan sebagai sarana latihan pembentukan seorang calon guru pembimbing yang professional berwawasan BK Pola – 17 Plus.

B.     Tujuan
Praktek lapangan bimbingan dan konseling memiliki tujuan secara umum untuk membina, mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai mahasiswa dalam kegiatan penyusunan dan pelaksanaan program kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang berwawasan BK Pola – 17 Plus, terhadap permasalahan yang dihadapi siswa asuhnya baik di sekolah maupun di rumah….
Sedangkan Secara khusus praktek lapangan bimbingan dan konseling bertujuan agar mahasiswa memiliki keterampilan dalam hal : ……

C.    Ruang lingkup
Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam PL-BK di sekolah memiliki ruang lingkup sebagai berikut:
  1. Studi kelayakan dan program layanan bimbingan dan konseling.
  2. Mengumpulkan dan mengungkapkan data siswa.
  3. Dsb….

D.    Gambaran Umum Sekolah Tempat Praktek
Tempat penyelenggaraan praktek lapangan bimbingan dan konseling adalah di SMP YYY, merupakan salah satu sekolah lanjutan tingkat pertama yang ada di Kota EFGH yang merupakan lembaga formal tempat menuntut ilmu dan sedang merintis sekolah berstandar nasional, terletak di jalan ABCD
Pengelolaan layanan bimbingan dan konseling di SMP YYY terdiri dari 5 orang Guru Pembimbing yang kesemuanya berlatar belakang Sarjana BK. Denah lokasi serta daftar personil terlampir…..

BAB II
PROGRAM KEGIATAN PLBK

A.    Identifikasi Siswa Asuh
Siswa asuh dalam pelaksanaan PLBK di SMP YYY ini adalah seluruh siswa yang duduk di kelas 8E tahun pelajaran 2010/2011.
Pada umumnya siswa berusia 12 sampai dengan 15 tahun, terdiri dari siswa perempuan dan siswa laki-laki dengan jumlah keseluruhan 40 orang. Tempat tinggal siswa asuh menyebar di berbagai lokasi, tetapi sebagian besar mereka bertempat tinggal di Kota EFGH. …….

B.     Pelaksanaan Orientasi Kegiatan
Didalam pelaksanaan PLBK di sekolah perlu dilakukan orientasi kegiatan yang bertujuan untuk kelancarandan keberhasilan pelaksanaan.
Pelaksanaan orientasi kegiatan PLBK dapat disimpulkan sebagai berikut :
  1. Melapor serta meminta izin kepada Kepala Sekolah untuk melaksanakan kegiatan praktek pengalaman lapangan bimbingan dan konseling di SMP YYY.
  2. Pengenalan lingkungan serta personil sekolah.
  3. dsb…

C.    Himpunan Data dan Aplikasi instrumentasi
Himpunan data dan aplikasi instrumentasi merupakan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling yang dilaksanakan untuk mengumpulkan data dan keterangan tentang siswa yang akan digunakan untuk dasar pemberian layanan pada siswa. Adapun himpunan data dan aplikasi instrumentasi yang digunakan antara lain: ……


BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM BK
A.    Perencanaan
Didalam pelaksanaan PLBK di sekolah terlebih dahulu membuat perencanaan kegiatan yaitu dengan melaksanakan studi kelayakan. Hal ini dilaksanakan untuk mendapatkan data dan keterangan tentang masalah yang dihadapi oleh siswa asuh, baik secara individu, kelompok maupun klasikal.
  1. Data Hasil Belajar
Data hasil belajar siswa didapat melalui leger nilai Tengah semester I (Middle Semester I) tahun pelajaran 2010/2011, dan hasil belajar …..
  1. dsb ….

B.     Pelaksanaan Jenis-Jenis Layanan
  1. Layanan Orientasi
Di SMP YYY layanan orientasi ditujukan kepada siswa asuh kelas 8E yang diberikan secara klasikal guna memberikan pemahaman terhadap lingkungan sekolah serta memperkenalkan kepada mereka bimbingan dan konseling. Berdasarkan pengamatan penulis siswa masih memerlukan layanan orientasi dalam hal mengenal lebih jauh tentang bimbingan dan konseling yang ada di sekolah.
Layanan orientasi yang diberikan adalah sebagai berikut: …..
  1. Layanan Informasi
Tujuan pelaksanaan layanan informasi adalah untuk membekali siswa dengan bermacam pengetahuan dan pemahaman mengenai berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri, merencanakan dan mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat.
Pengetahuan dan pemahaman yang diperoleh dari layanan informasi dapat digunakan sebagai acuan dalam meningkatkan kegiatan dan prestasi belajar, mengembangkan cita-cita serta bisa mengambil keputusan, sehingga siswa diharapkan nantinya memiliki wawasan yang selalu berkembang secara optimal.
Layanan informasi yang diberikan adalah sebagai berikut : …
  1. dsb ….

C.    Pelaksanaan Kegiatan Pendukung
Selain kegiatan layanan tersebut diatas dilakukan kegiatan pendukung yang bertujuan untuk membantu memperoleh data tentang siswa asuh dalam menetapkan layanan yang diberikan.
Adapun kegiatan pendukung yang penulis lakukan dalam pelaksanaan kegiatan PLBK, antara lain: …..

D.    Penyelenggaraan Program Kegiatan Satuan Layanan Bimbingan dan Konseling Terhadap 5 Siswa Prioritas
Berikut rekapitulasi alat jaring siswa asuh pada prkatek lapangan bimbingan dan konseling di SMP YYY: .....

E.     Pelaksanaan Konseling Individu Terhadap 5 Siswa Prioritas


BAB IV
AKTIVITAS DAN PARTISIPASI

Sebagai mahasiswa PLBK di SMP YYY, waktu senggang saat jam pelajaran kosong dipakai untuk menyelenggarakan layanan di kelas-kelas.
Selesai kegiatan di atas, masih banyak lagi kegiatan-kegiatan yang mahasiswa lakukan untuk membantu pihak sekolah sesuai dengan kemampuan mahasiswa PLBK miliki, diantaranya : ….

BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Pelaksanaan PLBK di sekolah mengacu pada BK Pola – 17 Plus yaitu 6 bidang bimbingan, 9 jenis kegiatan layanan, dan 6 kegiatan pendukung. Kegiatan PLBK disekolah sangat penting dan bermanfaat bagi mahasiswa yang melaksanakan PLBK dalam rangka melatih, membina serta mengembangkan kemampuan, keterampilan dan keahlian menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling terhadap siswa sebagai calon guru pembimbing yang profesional.
Pada kegiatan PLBK ini, layanan bimbingan dan konseling ini belum sepenuhnya dapat dilakukan, hal inidisebabkan oleh beberapa faktor, yakni : …..

B.     Rekomendasi
Adapun rekomendasi yang penulis dapat berikan terhadap kegiatan PLBK ini, antara lain :
  1. Untuk Siswa
Dengan adanya pelaksanaan PL-BK yang diselenggarakan di SMP YYY diharapkan siswa semakin memanfaatkan pelayanan bimbingan konseling untuk memahami siswa mengatasi permasalahan terutama malas belajar
  1. dsb ….


Untuk mendapatkan file lengkapnya, PEMINAT dapat melakukan pemesanan dengan donasi sesuai kantong anak kuliahan (sekedar ucapan terima kasih). Coba aja dulu download petunjuk pemesanannya dibawah ini ya!!!!! Setelah itu, jika tertarik baru lakukan pemesanan

KONSELING KARIR


Dalam pelayanan bimbingan dan konseling ada empat bidang pelayanan yang harus diberikan kepada siswa yaitu bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar dan bimbingan karir. Bimbingan karir pada hakekatnya merupakan salah satu upaya pendidikan melalui pendekatan pribadi dalam membantu individu untuk mencapai kompetisi yang diperlukan dalam menghadapi masalah-masalah karir.
Donald D. Super (1975) dalam Karneli (?:1) mengartikan bimbingan karir sebagai suatu proses membantu pribadi untuk mengembangkan penerimaan kesatuan dan gambaran diri serta peranannya dalam dunia kerja. Menurut batasan ini, ada dua hal penting, pertama proses membantu individu untuk memahami dan menerima diri sendiri, dan kedua memahami dan menyesuaikan diri dalam dunia kerja. Oleh sebab itu yang penting dalam bimbingan karir adalah pemahaman dan peCareer guidance … encompasses all of the service that aim at helping pupils make occupational and educational plans and decisions penyesuaian diri baik terhadap dirinya maupun terhadap dunia kerja.
Kemudian, Rasimin (2008:1) memaparkan bahwa bimbingan karir perlu diberikan kepada siswa untuk menjaring serta menyeleksi proforsi-proforsi yang dimiliki atau potensi-potensi yang sesuai yang dimiliki oleh para siswa dalam menetukan pilihannya untuk menjadikan dirinya pada pekerjaan, jabatan atau karir yang tersedia.
Berdasarkan uraian diatas, timbul beberapa pertanyaan yang jawabannya akan memberikan ulasan lebih dalam mengenai konseling karir. Beberapa pertanyaan yang diajukan yaitu:
1.      Pengertian bimbingan karir dan manfaat mempelajarinya?
2.      Prinsip-prinsip bimbingan karir dan contoh aplikasinya?
3.      Langkah-langkah pelaksanaan informasi karir di sekolah?
4.      Paket informasi karir untuk SMA kelas III?
5.      Apa faktor-faktor kepuasan karir, dan faktor-faktor yang mempengaruhi karir seseorang?
Dalam pembahasan kali ini, kesemua pertanyaan yang diajukan tersebut diatas akan diuraikan secara rinci berdasarkan literatur-literatur tentang konseling karir.
........................

LAPORAN SURVEY MANAJEMEN BK DI SEKOLAH



MANAJEMEN BK DI SEKOLAH

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, disertai keteguhan dan kesabaran hati, akhirnya laporan pengamatan atau survey lapangan ini dapat diselesaikan.
Dalam penulisan ini,  penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dari semua pihak tidak mungkin penulis dapat menyelesaikannya. Oleh karena itu, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan terutama kepada:
...........
Kemudian itu pula, dengan rasa rendah hati penulis juga menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikkan dimasa yang akan datang. Walaupun demikian penulis mengharapkan laporan pengamatan atau survey lapangan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
XXX,    Juni 2009 Penulis





 BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Organisasi bimbingan dan konseling dalam pengertian umum adalah suatu wadah atau badan yang mengatur segala kegiatan untuk mencapai tujuan bimbingan dan konseling secara bersama-sama. Sebagai suatu badan, banyak ahli menawarkan model atau pola organisasi mana yang cocok  diterapkan di sekolah. Akan tetapi, pola organisasi manapun yang dipilih harus didasarkan atas kesepakatan bersama di antara pihak-pihak yang terkait. di sekolah, yang dilanjutkan dengan usaha-usaha perencanaan untuk mencapai tujuan, pembagian tugas, pengendalian proses dan penggunaan sumber-sumber bimbingan, usaha-usaha tersebut disebut sebgai administrasi bimbingan dan konseling.
..........
Berdasarkan argumen diatas, maka dari itu penulis melakukan pengamatan atau survey ke lapangan, untuk mengetahui bagaimana manajemen konseling di sekolah, yang mana disini penulis mengambil sebagai sampelnya yaitu SMK Negeri 4 Kota xxx.

B.     TUJUAN
Tujuan yang yang ingin dicapai dari pengamatan atau survey lapangan ini adalah:

C.    MANFAAT
Adapun manfaat dari pengamatan atau survey lapangan yang mengenai manajemen bimbingan konseling disekolah ini adalah sebagai berikut: ….


BAB II
HASIL PENGAMATAN

2.1.      Gambaran dan Sejarah Singkat BK di SMK Negeri 4 Kota XXX.
A.    Sejarah dan Letak Geografis SMK Negeri 4 Kota XXX.
B.     Dsb
2.2  Penyusunan Program dan Pelaksanaannya.
Dari hasil wawancara yang penulis lakukan dengan Koordinator guru pembimbing dalam hal penyusunan Program Bimbingan dan Konseling di SMK Negeri 4 kota xxx, program yang disusun  didasari atas analisis kebutuhan  yang bersifat fleksibel, maksudnya dapat berubah sesuai dengan situasi dan kondisi, serta  lebih terfokus pada orientasi pekerjaan, ....
Alokasi waktu yang diberikan pada progarm bimbingan khususnya untuk kegiatan klasikal, yaitu setiap kelas mendapatkan waktu sebanyak 45 menit atau saut jam pelajaran setiap minggu. Alokasi waktu yang diberikan ini dirasa sudah cukup, karena yang terpenting adalah ....
Program yang disusun dan dilaksanakan tersebut didukung penuh oleh sekolah. Hal ini terlihat dari kerjasama, partisipasi baik dari pimpinan sekolah, guru, wali kelas dan personel sekolah lainnya. Bentuk partisipasinya seperti ....
Pada setiap 6 bulan sekali di akhir semester guru pembimbing melakukan evaluasi terhadap program bimbingan, dengan menggunakan format evaluasi yang sebelumnya telah dirancang. Kemudian, hasil evaluasi tersebut dilaporkan kepada pihak atau pimpinan sekolah. Dan berdasarkan hasil evaluasi itu pulalah, guru pembimbing memberi tindak lanjut pada semester berikutnya, baik dengan memperbaiki dan mengembangkan atau meningkatkan isi dari program bimbingan. Seperti .....
2.3  Perlengkapan Tata Laksana BK.
.......... dsb

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A.    KESIMPULAN
Berdasarkan uraian hasil atau pengamatan dengan segala keterbatasan, serta bertitik tolak pada tujuan pengamatan maka ditarik kesimpulan sebagai berikut:
................
B.     SARAN
Dalam bagian ini, ada beberapa saran yang ingin penulis kemukakan sehubungan permasalahan diatas, antara lain: …..

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN


                       
Untuk mendapatkan file lengkapnya (±15 lembar/halaman), PEMINAT dapat melakukan pemesanan dengan donasi (tertera dalam formulir pemesanan) sesuai kantong anak kuliahan (sekedar ucapan terima kasih). Coba aja dulu download petunjuk pemesanannya dibawah ini ya!!!!! Setelah itu, jika tertarik baru lakukan pemesanan


Berikut ini disediakan beberapa makalah/tugas mata kuliah-mata kuliah tertentu:



 Selain itu, ada juga Skripsi lengkap dan Proposal-proposal penelitian, serta Laporan Praktek Lapangan baik didalam sekolah maupun diluar sekolah. Mampir dulu ya diblog ini!!!!!

LAYANAN KONSELING INDIVIDU

KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dalam waktu yang direncanakan. Makalah ini berjudul “.......
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari pihak-pihak secara langsung maupun tidak langsung selama mengikuti perkuliahan di Program Bimbingan Konseling Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas XXX, maka makalah ini tidak terwujud sebagaimana mestinya. Melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna, oleh karena itu kritikan dan saran dari semua pihak. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini ada manfaatnya dalam mencapai tujuan yang diharapkan.




A.    Deskripsi Umum
Konseling Perorangan (KP) merupakan layanan konseling yang diselenggarakan oleh seorang Konselor terhadap seorang klien dalam rangka pengentasan masalah pribadi klien. Dalam suasana tatap muka dilaksanakan interaksi langsung antara klien dan Konselor, membahas berbagai hal tentang masalah yang dialami klien. Pembahasan tersebut bersifat mendalam menyentuh hal-hal penting tentang diri klien (bahkan sangat penting yang boleh jadi penyangkut rahasia pribadi klien); bersifat meluas meliputi berbagai sisi yang menyangkut permasalahan klien; namun juga bersifat spesifik menuju ke arah pengentasan masalah.
Dalam layanan KP Konselor memberikan ruang dan suasana yang memungkinkan klien membuka diri setransparan mungkin. Dalam suasana seperti itu, ibaratnya klien sedang berkaca. Melalui “kaca” itu klien memahami kondisi diri sendiri (dan lingkungannya) dan permasalahan yang dialami, kekuatan dan kelemahan yang dimiliki, serta kemungkinan upaya untuk mengatasi masalah saya itu. Hasil “berkaca” itu mengarahkan dan menggerakkan klien untuk segera dan secermat mungkin melakukan tindakan pengentasan atas kekurangan dan kelemahan yang ada pada dirinya.
……….

B.     Tujuan
Tujuan umum layanan KP adalah terentasnya masalah yang dialami klien. Apabila masalah klien itu dicirikan sebagai (a) sesuatu yang tidak disukai adanya, (b) suatu yang ………
Sedangkan Secara Tujuan khusus layanan KP terkait dengan fungsi dari layanan bimbingan konseling, yaitu:….

C.    Komponen
Dalam layanan KP berperan dua pihak, yaitu seorang Konselor dan seorang klien.
……..

D.    Asas
Kekhasan yang paling mendasar layanan KP adalah hubungan interpersonal yang amat intens antara klien dan Konselor. Konselor memasuki pribadi klien dan klien memasuki pribadi Konselor. Proses layanan konseling dikembangkan sejalan dengan suasana yang demikian, sambil di dalamnya dibangun kemampuan khusus klien untuk keperluan kehidupannya. Asas-asas konseling memperlancar proses dan memperkuat bangunan yang ada di dalamnya.
………

E.     Pendekatan Layanan Konseling Perorangan
Dalam layanan KP biasanya digunakan pendekatan elektif yang mensinergikan unsur direktif-nondirektif, humanistic-behavioristic, kognitif-emosional-efektif. Sesuai dengan permasalahn klien yang dibahas.
Dengan high-touch klien didekati, dirinya dibedah dan dimasuki, digerakkan dan dibangkitkan, unsur-unsur kemandiriannya ditegakkan.
……

F.     Kegiatan Pendukung

G.    Operasionalisasi Layanan

                       
Untuk mendapatkan file lengkapnya (±28 lembar/halaman), PEMINAT dapat melakukan pemesanan dengan donasi (tertera dalam formulir pemesanan) sesuai kantong anak kuliahan (sekedar ucapan terima kasih). Coba aja dulu download petunjuk pemesanannya dibawah ini ya!!!!! Setelah itu, jika tertarik baru lakukan pemesanan


Berikut ini disediakan beberapa makalah/tugas mata kuliah-mata kuliah tertentu:




 Selain itu, ada juga Skripsi lengkap dan Proposal-proposal penelitian, serta Laporan Praktek Lapangan baik didalam sekolah maupun diluar sekolah. Mampir dulu ya diblog ini!!!!